Pages

Selasa, 23 Juli 2019

Lambaikan tangan ke pembaca, "Mari kita berkenalan !"

Hai. Nama ku Haru, anggap saja begitu.
Blog ini adalah salah satu kebanggaan ku, dulu.
Tentu saja, menjadi satu-satunya di antara teman-teman yang lain, bukan kah itu menyenangkan ? Hm, tidak juga sebenarnya. Biasa saja. Yah, tapi dulu aku berpikir begitu. Itu pemikiran seorang remaja yang memulai pencarian jati dirinya. Kalau dipikir lagi, sudah lama sekali masa-masa itu berlalu. Di waktu lampau, ketika aku menginjak kelas XI di bangku putih-abu. Jadi, jika saat ini adalah semester ku yang ke sembilan di bangku perkuliahan, maka artinya blog ini ada sejak enam tahun yang lalu.

Enam tahun yang lalu...
Sedikit horor juga sebenarnya. Waktu berlalu tanpa bisa kita ulang lagi, bahkan walau hanya satu detik saja. Hari-hari yang beranjak pergi, atau mungkin memori yang sesekali masih membekas di ingatan, semuanya menyisakan jeda pada setiap pemikiran. Ku pikir bukan hanya aku, tapi kadang kala rasanya ingin sekali mengulang waktu. Tidak boleh. Ini sesuatu yang Allah benci; berharap mengulang waktu. Bagaimana kalian, pernah juga kah ? Baik untuk mengulangi lagi kenangan-kenangam indah, atau mungkin berharap bisa memperbaiki kesalahan di masa lalu. Yah, penyesalan selalu datang di akhir. Dan seringkali kita tidak pernah menyadarinya tepat waktu, selalu terlambat. Bersyukurlah jika hari ini tidak lagi mengulang langkah yang sama. Semoga saja dikuatkan, jatuh berulang di lubang yang sama, itu sangat menyedihkan. Bahkan jauh lebih perih dibanding patah hati karena berharap pada manusia.

Sebagai sedikit pengenalan, aku ingin menceritakan bahwa dulu aku sangat senang menulis. Diary, terutama. Sebagai sosok manusia dengan kepribadian introvert, buku-buku menjelma sahabat karib ku semenjak zaman kanak-kanak. Begitupun pensil ataupun pulpen, mereka adalah teman-teman ku hingga hari ini. Yah, walaupun sudah sejak lama aku tidak menulis lagi. Mereka kini menjelma sebagai coret-coretan kusam di halaman paling belakang buku catatan, dan ya! Mereka selalu berhasil menjadi teman terbaik dalam melampiaskan emosi-emosi yang memang tidak bisa ku ungkapkan. Kalian tahu bukan ? Bagaimana rasanya menanggung beban berat di pundak, atau bahkan terasa sesak di hati ? Saat-sat dimana kalian butuh untuk bercerita. Tapi harusnya bukan kepada manusia, hati akan terasa lebih lega ketika kita bercerita pada sang pencipta. Bukankah Dia yang memberi solusi atas semua masalah kita ? Tapi seringkali kita melupakan itu. Kita cenderung berpikir tentang membutuhkan sosok manusia, hingga akhirnya solusi itu tidak kunjung tepat. Tentu saja begitu, karena memang kita sesama manusia adalah makhluk yang terbatas. Jadi bagaimana mungkin kita bergantung pada makhluk yang memiliki keterbatasan ? Yah, semoga saja kita selalu bergantung hanya kepada Allah SWT, sebagaimana yang seharusnya. Aamiin.

Ehmm. Baiklah.
Jadi hari ini, 23 Juli 2019.
Aku memutuskan untuk kembali menulis seperti dulu. Bukan, bukan puisi ataupun kisah-kisah bucin yang sering ku tulis di masa-masa sekolah. Bukan cerpen ataupun fabel yang dulu sempat menjadi salah satu pelarian ku di kala bosan. Ah, bukan menulis lirik lagu juga, aku sudah berhenti setengah tahun yang lalu. Menulis hal-hal semacam itu hanya sebagian kenangan yang tidak ingin ku lupakan. Namun yah, mungkin saja suatu hari aku akan memulainya kembali. Tapi saat ini, aku ingin memulai menulis cerita ku sendiri. Meski bingung juga akan memulai dari mana. Yah, Sampai jumpa lain waktu :)